Ferdinand Marcos Jr Janjikan Filipina Aman dan Damai di Tangannya

Ferdinand Marcos Jr Janjikan Filipina Aman dan Damai di Tangannya – Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr atau dikenal Bongbong baru – baru ini menegaskan kalau negaranya benar – benar aman dan damai di tangannya. Seperti diketahui bahwa sang Presiden telah melakukan serangkaian pelantikan terhitung sejak Kamis (300622) di Manila.

Dalam upacara pelantikan tersebut, sejumlah warga sekitar meragukan apakah Bongbong mampu mengangkat derajat kenegaraan setelah sebelumnya masa dinastinya turun kasta pada 1986 lalu.
Diyakini bahwa Bongbong akan berduet dengan putri Rodrigo Duterte, Sara Duterte selaku wakil presiden dalam upaya untuk memuliakan setiap warganya. Keduanya memiliki rekan jejak yang bagus dalam dunia politik. Sangat wajar jika mereka berhasil menang telak atas pesaingnya pada Pemilu Juni lalu.

Pada awal Agustus, banyak anggapan yang menyatakan kalau kinerja Marcos Jr cukup meragukan. Karena hingga detik ini krisis ekonomi Filipina masih belum pulih lantaran memiliki utang menumpuk dan inflasi tinggi sebelum terjadinya kasus COVID-19.

Seluruh warga setempat suah tak sabar melihat jam terbangnya untuk mengatasi masalah tersebut. Karena sejak beberapa hari terakhir sejumlah wilayah mengalami kekurangan stok pangan dan kebutuhan lainnya seperti sembako, bahan bakar dan lain – lain. Terlebih beberapa bahan mentah di seluruh pasar mengalami kenaikan yang cukup drastis.

Seperti yang dilaporkan BBC, Jumat (120822), Marcos Jr tengah bersiap untuk meretas semua permasalahan kenegaraan dalam waktu singkat. Sebab sebelumnya pihaknya pun telah memiliki ancang – ancang besar dalam menciptakan keamanan dan kedamaian demi kemakmuran masyarakat.

Minta Rakyat Untuk Melupakan Masa Lalu

Setelah menyampaikan serangkaian pidato kepresidenan, Marcos Jr tak henti – hentinya meminta rakyat untuk melupakan masa lalu. Diketahui bahwa mendiang ayahnya Ferdinand Marcos yang pernah berkuasa sebagai pemerintah telah memberikan memori buruk selama lebih dari 3 periode.

Faktanya sang ayah sempat melarikan diri ke Amerika Serikat dengan membawa aset negara yang hingga detik ini masih menjadi misteri. Dimana pada saat itu, dirinya menciptakan undang – undang darurat yang mengindikasikan tentang pengendalian media, bisnis, pengadilan dan ekonomi.

Di masa itu, ribuan orang yang menentang kekuasaannya harus membayarnya dengan nyawa lantaran berhadapan langsung dengan pihak kepolisian dan militer. Hal tersebut mengundang keraguan publik apakah Marcos Jr mampu mengembalikan citra keluarganya selama beberapa tahun ke depan.

Sepekan lalu, Bongbong menyerukan aksinya untuk mempersatukan kekuatan nasional agar kisah masa lalu hanya sebatas cerita. Karena baginya, semua rakyat berhak mendapatkan kenyamanan dalam berbangsa dan bernegara.

Menyikapi ketidaknyamanan atas masa depan bangsa. Bongbong akan menghapus tentang kajian undang – undang darurat yang diresmikan sang ayah. Sebab norma hukum tersebut hanya akan mencoreng nama baik kenegaraan. Dimana kasus korupsi, pelanggaran HAM hingga terpuruknya ekonomi harus segera terputus di tangannya. Dan dirinya menyatakan bahwa warga Filipina akan mendapatkan kesejahteraan dan terbebas dari tindak kejahatan.

Era Baru Dinasti Marcos

Berdasarkan laporan yang sama, dunia politik Filipina tahun ini merupakan era baru dinasti Marcos. Dimana Bongbong diprediksi akan meraih masa kejayaan selang 1 periode mendatang.
Hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan kepemimpinan sang ayah yang terhenti pada tahun 1986. Dimana tak sedikit demonstran yang harus memadati istana presiden untuk menyuarakan aspirasinya. Tapi sayangnya Marcos Senior menyelamatkan sanak keluarganya ke Hawaii.

Akan tetapi setelah Marcos Jr pulang ke tanah kelahirannya tahun 1991, Ia mulai bergabung dengan partai politik demi mengembalikan nama baik sang ayah dan masa depan bangsa.
Kondisi tersebut menarik perhatian setiap lapisan masyarakat setempat, terutama pada generasi muda. Mereka tetap mendukung upaya Bongbong untuk tetap memakmurkan semua keinginan sosial. Sebab mayoritas dari mereka belum pernah meratapi masa – masa kediktatoran Marcos.

Beberapa dari mereka telah membentuk aliansi dan organisasi untuk mengumpulkan fakta – fakta tentang masa pemerintahan Bongbong. Terhitung sejak April lalu, seluruh kampanye para pendukung Bongbong selalu memuliakan dirinya untuk menguatkan bukti nyata dari pada sebatas janji palsu.

Walaupun Bongbong sempat menolak terhadap aksi tersebut, akan tetapi hal terpenting baginya adalah mendapatkan dukungan penuh dari seluruh warga. Kondisi tersebut sangat tepat untuk memakmurkan dinasti Marcos yang telah lama hilang.

Filipina Masih Negara Demokrasi

Walau begitu, tak sedikit warga sekitar yang tidak terlalu mendukung secara penuh tentang kepemimpinan Bongbong. Sebab selama masa kampanye hingga pelantikan, pihaknya tidak banyak menyebutkan proyek pembangunan kenegaraan secara rinci. Hal itu dapat diartikan bahwa dirinya memiliki tujuan yang sama dengan leluhurnya untuk mengalihkan kebijakan pemerintahan dan lebih mengangkat serangkaian kisruh politik keluarga Duterte.

Faktanya lapisan masyarakat dewasa hingga lanjut usia masih mempertanyakan keberadaan dan alokasi keuangan negara yang telah dilenyapkan tanpa jejak oleh mendiang sang ayah.

Namun baru – baru ini Komisi Tata Kelola Pemerintahan (PCGG) menerangkan bahwa keluarga Marcos sudah mengembalikan beberapa persen dari jumlah total yang mereka bawa pergi. Dimana saat ini pemerintah melakukan pemantauan terhadap barang pusaka Marcos mulai dari koleksi sepatu Imelda, lukisan mewah hingga perhiasan. Sampai detik ini PCGG masih berupaya untuk mencari bukti – bukti lain terkait sisa uang yang telah mereka hamburkan.

Bongbong meyakinkan segenap rakyatnya bahwa Filipina masih negara demokratis. Terlebih dirinya pun meminta PCGG untuk memperluas jaringannya terhadap kerabat terdekat sang ayah.
Dan terbaru, Marcos Jr akan berjanji untuk segera menghapus nama baik dinastinya dengan berkunjung ke istana presiden Amerika Serikat serta membuat kesepakatan bersama bahwa kunjungan tersebut atas dasar ruang lingkup sosial dan masa depan semua rakyat Filipina.