Latar Belakang Tatto yang Patut Diungkap

Latar Belakang Tatto yang Patut Diungkap – Memiliki tubuh yang atletis, energik dan bugar masih dirasa kurang cukup untuk menggambarkan sisi keelokan pribadi. Alhasil banyak orang lebih suka memodifikasi tubuhnya dengan menggunakan tatto. Diketahui bahwa tatto adalah salah satu karya seni yang terbilang kuno dan melegenda di dunia yang memiliki banyak definisi. Menurut para seniman, kata tatto diambil dari suku Tahitti yang berarti tanda.

Dalam sejarah awalnya, tatto terlahir sejak 12.000 Setan Merah yang mana dicetuskan oleh para suku Maori. Sering berjalannya waktu, banyak suku hingga bangsa yang menjadikannya sebagai ritual khusus untuk kepentingan umum. Banyak masyarakat percaya bahwa tatto tubuh memiliki banyak makna yang arti khusus dalam kehidupan sosial. Contohnya yang terjadi pada suku dayak, mereka menjadikan tatto sebagai simbol kekuatan dan kerukunan terhadap warga sekitar.

Menariknya alat bantu yang digunakan boleh dibilang sangat ekstrim dan menyakitkan. Akan tetapi mereka telah mengklaim bahwa hal tersebut layak dilakukan untuk mengenang budaya, adat hingga para legenda. Di sisi lain, tatto juga sering digunakan untuk keperluan penting mulai dari pengobatan alami, upacara, penghargaan, penangkal setan dan lain sebagainya.

Seperti yang banyak terjadi di Hawai, beberapa dari mereka memiliki tatto dengan tujuan untuk menyambut kematian yang tak terduga dengan rasa bangga. Sementara warga Tibet, India memilih hal tersebut untuk meyakinkan diri dalam menghadapi masa – masa remaja. Tak mengherankan jika orang dewasa memiliki tatto badan hanya untuk mengikuti jejak terdahulu.

Sementara itu, modifikasi badan pun masuk ke Indonesia beberapa abad silam yang dimulai dari suku Mentawai. Mereka menggunakan tatto untuk keperluan upacara spiritual. Lebih lanjut, jaman penjajahan dulu banyak orang yang memilikinya sebagai tanda kejahatan terhadap orang – orang tertentu. Sehingga terbentuklah istilah tatto penjara. Namun kini tatto telah dianggap sebagai karya seni dan selalu menjadi sorotan utama untuk menjalankan kehidupan nyata.

Indonesia telah menjadi saksi atas kebrutalan para pemilik tatto. Contohnya kalangan bertatto diklaim sebagai sampah masyarakat dengan kata lain para penjahat. Sudah banyak bukti nyata yang terjadi bahwa kalangan berpendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga Perkuliahan bahkan dunia kerja melarang keras untuk menampung pemilik tatto badan. Sebab mereka bisa menjuru ke arah negatif yang nantinya akan menyebabkan kerugian masal baik pada diri sendiri dan orang lain yang terlibat di dalamnya.

Walau begitu, para seniman pun mengambil jalan pintas agar karya seni tersebut masih tetap abadi dan dikenang seumur hidup. Makanya mereka berlomba – lomba untuk membuat suatu komunitas berkemampuan tinggi untuk mempersembahkan berbagai variasi gambar di seluruh badan. Pada awalnya, mereka mengijinkan kalangan berusia di atas 17 tahun atau lulusan sekolah menengah untuk memiliki tatto dengan segala ukuran dan harga. Namun kini, kalangan anak – anak pun telah menganggap bahwa hal tersebut cukup wajar. Sebab terdapat seni tatto temporer dan permanen.

Baca juga : Beberapa Alasan Tersendiri Para Pemilik Tatto di Badan

Seni tatto temporer sebetulnya sah – sah saja dilakukan lantaran hanya bertahan beberapa hari. Mereka yang memilikinya hanya ingin menyelami lebih dalam perasaan para pemilik tatto yang sebenarnya. Singkatnya muncul peradaban di era baru yang mengharuskan semua orang dewasa untuk bertatto. Bisa kita lihat para kalangan selebriti ternama dunia, inspirasi itu muncul agar mereka bisa tampil lebih percaya diri. Adanya tren tersebut memunculkan berbagai unsur negatif dan positif yang hingga kini masih menjadi misteri dan belum terpecahkan.