Meninggalnya Pemimpin Inggris Ratu Elizabeth II Menjadi Duka Dunia

Meninggalnya Pemimpin Inggris Ratu Elizabeth II Menjadi Duka DuniaInggris dikenal dengan menganut pimpinan negara kerajaan, sehingga yang memimpin negara adalah seorang ratu Elizabet II. Ratu yang cukup panjang memimpin Inggris kini meninggal dunia. Penyebab kematian ratu tidak diperjelas secara detail, akibat usia yang sudah tua menjadi salah satu faktor. Tutup usia pada tanggal 8 September 2022 diumur 96 tahun. Ungkapan kematian ratu dikeluarkan olrh Natinal Records of Scotland yang sudah ditandatangani yang menjadi bukti dari pihak keluarga yang mewakili adalah Putri Anne.

Sertifikat kematian Ratu Elizabet II mencantumkan kedua nama orang tua. Ayahnya yang Bernama Raja George VI dan ibunya yang Bernama Elizabeth Bowes-Lyon. Pernyataan dari pihak keluarga yang mengatakan bahwa Ratu Elizabeth meninggal dengan tennag di dalam Balmoral waktu sore hari.

Meninggalnya Ratu Elizabeth mempunyai empat orang anak dan cucu. Anak pertama yaitu Raja Charles III. Meninggalnya Ratu Elizabeth II membuat Raja Charles Philip Arthur George menjadi naik tahta dan menjadi pemerintah Inggris. Seorang Raja Charles lahir ditanggal 14 November pada tahun 1948. Raja Charles menikahi Lady Diana Spencer dan memiliki dua anak yaitu William Arthur Philip Louis yang biasa dipangil Pangeran William dan anak kedua yang Bernama Henry Charles Albert David yang biasa dipanggil Pangeran Harry. Pernikahan Raja Charles tidak mulus sehingga bercerai dengan istrinya pada tahun 1996. Setelah itu pangeran menikah kembali dengan Camilla Parker Bowles pada tahun 2005. Camilla menjadi seorang Permaisuri yang mendampingi Pangeran Charles hingga sekarang.

Anak ratu Elizabeth II ayang kedua adalah Putri Anne yang lahir pada tanggal 15 bulan Agustus tahun 1950. Putri terkenal dengan keahliannya menunggang kuda. Putri Anne menikah dengan Kapten Mark Philips pada tahun 1973 yang dikarunia dua anak. Anak pertama Bernama Peter Philips dan anak kedua Bernama Zara Tindal. Putri Anne adalah perwakilan keluarga yang menandatangani surat kematian Ratu Elizabeth II.

Anak Ratu Elizabeth II yang ketiga adalah Pangeran Andrew. Dengan nama lengkap Andrew Albert Christian Edward yang lahir pada tanggal 19 bulan Februari tahun 1960. Andrew mengikuti home schooling hingga diumur 8 tahun dan melanjutkan di Gordonstoun. Sekolah ini adalah sekolah yang sama dengan ayahnya serta kakaknya Raja Charles III. Pangeran Andrew menikah dengan Sarah Fergie Ferguson pada tahun 1986 dan dikarunia kedua orang putri. Putri pertama dinamakan Beatrice dan putri kedua dinamai Eugenie. Namun kedua pasangan ini bercerai pada tahun 1996.

Anak bungsu dari Puri Elizabeth II adalah Pangeran Edward Antony Richard Louis yang biasa dikenal dengan Pangeran Edward. Pangeran ini lahir ditanggal 10 bulan Maret tahun 1964. Pangeran Edward menikah dengan Sophie Rhys-jones pada tahun 1999 dan dikaruniai duan orang anak. Anak pertama Bernama Lady Louise Windsor dan anak kedua Bernama james Viscount Severn. Dari empat orang anak Ratu Elizabethvyang menjadi pewaris tahta adalah Pangeran Charles III merupakan pemimpin Inggris yang menjabat diumur yang paling tua.

Sebelum Wafat Terdapat Foto Elizabeth Anggun

Kerajaan Inggris merilis foto Ratu Elizabeth II yang terakhir sepeluh hari setelah wafat. Pakian yang digunakan mendiang Sang Ratu adalah gaun yang berwarna biru soft atau muda dengan tatapan penuh senyum menghadap kamera. Aksesoris yang digunakan berupa kalung Mutiara dengan tiga untaian serta dilengkapi dengan anting-anting mutiara yang menghiasi Ratu Elizabeth menjadi menawan.

Tidak lupa ciri khas Ratu Elizabeth adalah bros aquamarine yang diberikan oleh Raja George di ulang tahun Ratu 18 tahun. Foto digunakan untuk mengenang mendiang yang menjadi pemimpin Inggris dan mengheningkan cipta dilakukan selama dua menit.

Kepemimpinan Raja Charles Mnejadi Tantangan Baru bagi Inggris

Memimpin diusia yang sudah sangat matang maka Raja Charles III akan menghadapi tantangan tersendiri bagi Keluarga Kerajaan. Pemerintahan Raja Charles III akan mempengaruhi kebijakan dan penilaian terhadap generasi selanjutnya yang akan menjadi acuan. Apalagi disaat baru memimpin krisis energi sedang terjadi. Selain itu pandangan mengenai sistem pemerintahan Inggris yang menganut sitem monarki.
Dampak perang Rusia dan Ukraina menjadi masalah bagi negara-negara lain sehingga membuat inflansi. Keunagan Kerajaan Inggris juga akan dilakukak pengawasan yang lebih ketat. Jauh sebelum itu bahwa telah disampaikan oleh Pangeran Wales yang akan membatasi acara formal yang diselenggarakan cukup mewah.

Sistem monarki juga pernah disinggung oleh Pangeran Charles III sendiri yang mengungkapkan lebih menyukai sistem monarki yang ramping. Pemerintah Inggris dalam hal ini kerajaan ahrus lebih memperhatikan dan peduli terhadap negaranya saat sedang dalam kesulitan. Sedangkan yang menjadi masalah besar adalah sistem keungan ini hal yang ditolak oleh par anti-monarki. Karena dana berasal dari masyarakat yang membayar pajak. Hal ini mengakibatkan bahwa banyak pihak yang mendukung dan tidak mendukung kerajaan. Reputasi kerajaan menjadi turun, sehingga Pangeran Charles III memiliki tugas untuk memperbaiki reputasi tersebut.

Kepemimpinan Monarki yang dianut memiliki sisitem kekuasaan yang bersifat simbolis. Anggota keluarga kerajaan diharapkan agar dapat melakukan politik dengan netral. Mendiang Ratu Elizabeth II membatasi kontribusi dan keterlibatan berpolitik. Seorang Raja Charles III yang memimpin Inggris namun di bawah konstitusional negara Inggris. Raja memiliki perbedaan dengan pandangan ratu yang sudah melakukan aksi dengan menulis surat yang tujukan kepada para mentri mengenai pendapat dan keprihatinannya dengan masalah yang muncul seperti keungan, masalah pengobatanan secara tradisional dan masalah Angkatan Bersenjata.